Blog

Bagaimana Cara Mencegah Pencurian Paket Selama Pengiriman?

 

Cara mencegah pencurian paket selama  pengiriman
Cara mencegah pencurian paket selama pengiriman

Jika Anda lama berkecimpung dalam dunia bisnis e-commerce dan menjual produk secara online, atau kedepannya Anda ingin merambah usaha dalam bidang ini, Anda akan menghadapi satu tantangan yang cukup unik, khususnya dalam pengiriman paket, yakni adalah “pencurian paket selama pengiriman”.

Pencurian tidak hanya membuat khawatir tapi juga merugikan, selain produk tidak sampai ke konsumen, namun juga berpotensi menjadikan keuntungan semakin menipis seiring berkembangnya pesaing dan lebih buruk lagi yakni reputasi perusahaan dapat menjadi jelek karena adanya ulasan buruk dari customer yang memenuhi website atau marketplace (jika Anda selama ini berjualan lewat marketplace).

Pengiriman barang adalah proses yang cukup rumit, karena sebuah paket dapat di transfer melalui beberapa alat serta jalur transportasi. Itulah mengapa ada beberapa situasi yang tidak dapat diprediksi terjadi. Seperti, beberapa item barang yang hilang dicuri dari paket yang diterima pelanggan. Contoh utama produk/barang yang sering dicuri dan dapat dijual kembali, yakni: perhiasan, smartphone, barang elektronik berharga, pakaian bermerek, dan sebagainya. Karena produk canggih serta bernilai mahal cenderung diincar oleh pencuri paket. Lalu, bagaimana cara mencegah pencurian paket selama pengiriman barang?

 

Berikut 4 Cara Mencegah Pencurian Paket Selama Pengiriman Barang!

 

Mendaftarkan Paket yang Dikirim ke Asuransi Barang

Asuransi pengiriman barang memang tidak sepopuler asuransi jiwa, asuransi kesehatan ataupun asuransi kendaraan. Tapi bagi Anda pemilik usaha yang berkecimpung di dunia bisnis e-commerce, asuransi pengiriman barang adalah hal wajib yang harus dimiliki. Mengapa? karena asuransi jenis ini memberikan jaminan atas risiko terhadap pengiriman suatu barang sampai ke tempat tujuan.

Banyak orang berpikiran bahwa saat pengiriman barang, jika terjadi kerugian atau kerusakan bahkan pencurian paket maka itu adalah tanggung jawab dari pihak jasa ekspedisinya. Ini adalah pemahaman yang keliru, mengapa? karena jasa ekspedisi tidak menanggung bila ada kerusakan, kerugian ataupun kehilangan barang. Maka dari itu perlu adanya asuransi pengiriman barang agar risiko kerugian, kerusakan bahkan kehilangan barang akibat dicuri bisa ditanggung.     

Lalu siapakah yang nantinya bertanggung jawab untuk memakai asuransi pengiriman barang ini? biasanya pihak pengirim barang yang akan mengurus asuransinya. Asuransi akan menjamin barang Anda sampai ke tempat tujuan dengan selamat. Asuransi pengiriman barang sering juga dikenal dengan nama lain “asuransi pengangkutan barang”. Nah, Asuransi pengiriman barang ini dibagi menjadi 3 kelompok, yakni:

  1. Asuransi pengiriman barang laut: asuransi yang memberikan perlindungan barang atas bahaya dari laut saat proses pengiriman barang melalui jalur laut.
  2. Asuransi pengiriman barang udara: asuransi yang memberikan perlindungan barang atas bahaya yang berasal dari udara yang sifatnya accidental saat proses pengiriman barang melalui jalur udara.
  3. Asuransi pengiriman barang darat: asuransi yang memberikan perlindungan atas bahaya dari darat saat proses pengiriman barang berlangsung melalui jalur darat. 

 

Menggunakan Plastik Wrapping Saat Mengirimkan Barang

Cara mencegah pencurian paket selama pengiriman lainnya yakni menggunakan Plastik wrapping, selain sangat membantu dalam kegiatan packaging. Bahannya yang terbuat dari jenis plastik LDPE, merupakan jenis plastik perekat yang sangat kuat sehingga dapat menjaga barang diberbagai kondisi. 

Dengan menggunakan plastik jenis ini, barang yang dikemas tidak akan mudah goyang saat proses pengiriman. Tingkat keburaman yang terdapat pada plastik wrapping juga dapat menyembunyikan barang menjadi lebih kabur serta dapat mengurangi tingkat kejahatan pencurian barang. 

 

Memakai Lakban Saat Mengirimkan Barang

Memakai lakban adalah salah satu cara mencegah pencurian paket selama pengiriman. Karena lakban adalah perekat yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan packaging, selain menyegel kiriman juga untuk mengindari kerusakan barang selama proses transportasi pengiriman.

Namun, dalam proses pengiriman barang, ukuran dan lebar lakban juga harus tetap diperhatikan karena semakin lebar lakban, maka semakin besar pula kekuatannya dan mampu menahan beban yang lebih berat. Lakban yang sering digunakan untuk pengiriman barang yakni lakban yang berukuran 2 sampai 3 inch atau sekitar 48 mm sampai 72 mm. dengan lebar 5 cm. 

Selain lebarnya, perhatikan pula ketebalan lakban. Bila lebarnya sudah sesuai namun lakban cenderung tipis selain tidak bisa menahan beban, tentunya tidak aman dan bungkusan produk Anda gampang untuk dirobek. Selain hal tersebut, lakban juga harus punya daya rekat yang kuat. Lakban yang baik biasanya berlabel “hot melt adhesive” atau “acrylic adhesive”. Berbeda dengan selotip biasa, lakban dilapisi dengan lem khusus yang dirancang mampu menahan beban berat. Karena itulah sangat tidak disarankan untuk membungkus paket dengan menggunakan selotip selain dikhawatirkan mudah dirusak dan barang rawan untuk dicuri. Untuk pemesanan produk lakban Anda dapat menghubungi kami Tunas Mitra Makmur. 

 

Melapisi Barang Memakai Bubble Wrap

Selanjutnya agar barang yang dikirim aman dalam perjalanan dan juga pencurian, Anda perlu memberikan perlindungan berlapis pada barang tersebut, yakni dengan cara melapisi produk menggunakan bubble wrap dan membungkusnya kembali dengan karton/kardus. Bubble wrap berfungsi untuk menjadi bantalan saat pengiriman berlangsung. Bubble wrap bersifat fleksibel dan bisa mengikuti bentuk barang yang dikirim. Bubble wrap banyak digunakan untuk mengirim barang-barang seperti handphone, tablet dan aksesori gadget lainnya. Saat Anda menggunakan bubble wrap untuk pengiriman barang, usahakanlah agar membungkusnya setebal minimal 6 cm.

Lalu, jika dalam pengiriman barang dalam satu kardus terdapat beberapa produk, maka setiap produk harus dilapisi bubble wrap secara terpisah. Untuk kardus terluar, pilihlah yang memiliki kualitas baik dan berbahan keras, supaya kardus tidak mudah penyok dan tidak mudah sobek. Hindari memakai kardus bekas karena kardus bekas sudah kehilangan kekuatannya, jadi resiko barang rusak dan resiko barang dicuri juga lebih besar.

Pastikan pula tidak ada celah dalam kemasan kardus. Celah dalam kemasan akan membuat barang bergerak-gerak dan tergoncang selama pengiriman. Manfaatkan, koran bekas atau styrofoam untuk mengisi celah tersebut. Usahakan untuk ukuran kardus kemasan sesuai, tidak terlalu besar dari ukuran produk yang dikirim untuk menghindari terlalu banyak celah kosong. Untuk pemesanan dan harga bubble wrap, Anda dapat melihat dihalaman kontak kami

Nah, demikian cara mencegah pencurian paket selama pengiriman yang dapat Anda terapkan untuk mencegah pencurian paket selama pengiriman. Jangan sampai barang yang Anda kirim rusak apalagi barang tersebut sampai dicuri ketika pengiriman, karena barang tersebut adalah pesanan pelanggan. Jadi, layanilah pelanggan Anda sepenuh hati dengan memperhatikan keamanan pengiriman barang ke konsumen, karena kepuasan pelanggan mencerminkan pelayanan perusahaan Anda. Selamat mencoba!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *